Minggu, 17 Juni 2012 0 komentar

“band” dari sebuah citra satelit ?


Band adalah sensor Thematic  Mapper mengamati obyek-obyek di permukaan bumi untuk memperjelasnya Landsat 5, diluncurkan pada 1 Maret 1984, sekarang ini masih beroperasi  pada orbit polar, membawa sensor TM (Thematic Mapper), yang mempunyai  resolusi spasial 30 x 30 m pada band 1, 2, 3, 4, 5 dan 7, terdapat 7 band spektral,  yaitu band 1, 2 dan 3 adalah sinar tampak (visible), band 4, 5 dan 7 adalah infra merah dekat, infra merah menengah, dan band 6 adalah infra merah termal yang
mempunyai resolusi spasial 120 x 120 m.  Luas liputan satuan citra adalah 175 x  185 km pada permukaan bumi.  Landsat 5 mempunyai kemampuan untuk  meliput daerah yang sama pada permukaan bumi pada setiap 16 hari, pada  ketinggian orbit 705 km (Sitanggang, 1999 dalam Ratnasari, 2000).  Kemampuan spektral dari Landsat-TM, ditunjukkkan pada Tabel 2.
Program Landsat merupakan tertua dalam program observasi bumi.   Landsat dimulai tahun 1972 dengan satelit Landsat-1 yang membawa sensor  MSS multispektral.  Setelah tahun 1982, Thematic Mapper TM ditempatkan pada  sensor MSS.  MSS dan TM merupakan whiskbroom scanners.  Pada April 1999  Landsat-7 diluncurkan dengan membawa ETM+scanner.  Saat ini, hanya  Landsat-5 dan 7 sedang beroperasi.
Sistem Landsat merupakan milik Amerika Serikat yang mempunyai tiga
instrument pencitraan, yaitu RBV (Return Beam Vidicon), MSS (multispectral
Scanner) dan TM (Thematic Mapper). (Jaya, 2002)

•         RBV
Merupakan instrumen semacam televisi yang mengambil citra “snapshot”
dari permukaan bumi sepanjang track lapangan satelit pada setiap selang
waktu tertentu.
•         MSS
Merupakan suatu alat scanning mekanik yang merekam data dengan cara
men-scanning permukaan bumi dalam jalur atau baris tertentu
•         TM
Juga merupakan alat scanning mekanis yang mempunyai resolusi spectral,
spatial dan radiometric.




0 komentar

Didalam Kegiatan Praktikum telah di paparkan mengenai  pengelolahan citra baik itu citra landsat maupun citra spot keduanya adalah citra wilayah bandung.
Cara menganalisis citra terdapat 2 cara yaitu dengan
1.     UNSUPERVISED dan
2.    SUPERVISED
 Perbedaan keduanya nampak sangat jelas
1.      UNSUPEVISED menggunakan  sample  baik itu acak, random atau purposif , data yang digunakan biasanya berasasal dari hasil survey.












Dari hasil pengelohan citra dengan dua analisis  dapat ditentukan suatu proses pengelolahannya diantaranya adalah dengan
1.     Menentukan kelas yang diinginkan sesuai dengan kebutuhan
2.    Intinya jika ingin mengetahui berapa luasannya maka citra tersebut dijadikan vektor terlebih dahulu, setelah itu akan tau berapa luas lahan peruntukannnya baik itu
·         Perumahan
·         Jalan
·         RTH
·         Hutan
·         Industri
·         Dll.



 
;